kali ini saya akan memuat beberapa amalan di bulan ramadhan, yang sifatnya hanya saran dan anjuran untuk mempersiapkan
diri menghadapi bulan ramadhan. Seperti berusaha untuk menyiapkan diri seperti
menata waktu, menyusun agenda selama ramadhan, yang intinya menyiapkan
jiwa dan raga untuk menyambut dan menjalani ramadhan dengan baik.
Hanya saja pada saat menjelang
bulan ramadhan kaum muslimin di anjurkan untuk mempelajari fikih selama datangnya bulan ramadhan, karena Allah
perintahkan manusia untuk berbekal selama perjalanan hidupnya.
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“Ambillah bekal, dan sebaik-baik bekal adalah taqwa” (QS. Al-Baqarah: 197)
Untuk bisa menggapai taqwa selama ramadhan, kita harus mengikuti
aturan syariat yang berlaku selama bulan mulia itu. Dan satu-satunya
jalan untuk bisa mengikuti aturan syariat itu adalah dengan mempelajari
aturan terebut dan berusaha mengamalkannya.
Karena itulah, para ulama sejak masa silam, selalu memotivasi kaum
muslimin untuk belajar dan belajar. Belajar aturan syariat kemudian
berusaha mengamalkannya.
Salah satu nasehat yang sangat terkenal dan menjadi kaidah dalam hal
ini adalah nasehat Imam Bukhari. Dalam kitab shahihnya, beliau
menyatakan,
العِلْمُ قَبْلَ القَوْلِ وَالعَمَلِ
“Ilmu dulu sebelum berbicara dan beramal.” (Shahih Bukhari, 1/24).
Kehadiran bulan suci Ramadhan
menjadi sebuah hadiah yang indah bagi kita, karena padanya kebaikan bernilai
lebih serta berlipat ganda, dan terdapat padanya amalan-amalan yang tidak
terdapat pada bulan lainnya. Saudaraku, bulan Ramadhan yang
hanya berlalu satu tahun sekali, merupakan jarak waktu yang membawa kita pada
suatu keadaan, dimana kita terkadang agak terlupakan dengan amalan-amalan di
tahun sebelumnya. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mengingatnya kembali.
1. Puasa
Amalan
yang pertama dan paling utama di bulan Ramadhan adalah melaksanakan puasa yang
merupakan rukun Islam yang keempat. Semua kita mengetahui tentang hal itu, tapi
yang perlu kita ingat bahwa puasa setiap orang dari kita berbeda nilai dan
pahalanya di sisi Allah Ta’ala. Oleh karena itu, mari kita berpuasa bukan
sekedar untuk melepaskan kewajiban, tapi kita melaksanakannya dengan penuh
keimanan dan mengharap balasan Allah. Kita merasa senang dengan puasa dan bukan
merasa terbebani. Kita melaksanakan kewajiban dan sunnah-sunnahnya serta
meninggalkan larangan dan hal-hal yang mengurangi nilainya, sehingga kita
menjadi bagian dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amalan
setiap anak Adam dilipat gandakan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat.
Allah berfirman : ‘Kecuali puasa, ia
adalah untuk-Ku. Aku yang membalasnya (tanpa batasan tadi).
Ia (orang yang berpuasa-red)
meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku”. (HR. Muslim)
2.
Shalat Malam (Tarawih)
Shalat
malam adalah shalat sunnah yang sangat besar pahalanya baik dikerjakan di bulan
Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan. Namun shalat malam di bulan Ramadhan
yang kita kenal dengan shalat Tarawih memiliki keutamaan lebih daripada di
selain bulan Ramadhan. Maka hendaklah kita berlomba-lomba untuk melakukannya.
Suasana Ramadhan dan balasan pahala yang besar memberikan kepada kita semangat
yang lebih untuk melaksanakannya. Dan semoga apa yang kita lakukan di bulan
Ramadhan menjadi latihan bagi kita untuk membiasakan diri setelah Ramadhan
berlalu.
Diantara
pahala yang besar dari shalat Tarawih adalah diampuni dosa yang telah lalu, semoga
kita menjadi bagian darinya.
sebagaimana yang disabdakan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang shalat malam di
bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, diampuni dosanya
yang telah lalu”. (Muttafaqun ‘alaih)
3.
Membaca dan Tadabbur Al Qur’an
Bulan
Ramadhan adalah bulan Al Qur’an. Pada bulan Ramadhan, Al Qur’an diturunkan.
Allah Ta’ala berfirman, “Bulan
Ramadhan, bulan yang diturunkan di dalamnya Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang haq dan yang bathil)” (QS. Al Baqarah : 185)
Pada
bulan Ramadhan, Jibril ‘alahis salam menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam untuk bersama membaca dan mengulangi bacaan Al Qur’an. Di bulan
Ramadhan, para Shahabat dan salafus shalih berlomba-lomba mengkhatamkan Al
Qur’an, baik dalam bacaan shalat ataupun bacaan di luar shalat.
Al
Qur’an adalah kitab petunjuk. Dan agar kita bisa mengambil petunjuk darinya,
maka kita harus memahami arti dan maknanya. Membaca Al Qur’an adalah amalan
yang luar besar nilainya. Tapi mentaddaburi dan memahami maknanya, kemudian
mengambil petunjuk hidup darinya, itulah tujuan Al Qur’an diturunkan. Oleh
karena itu, mari kita jadikan bulan Ramadhan bulan membaca dan mentaddaburi Al
Qur’an.
4.
Sedekah
Amalan
ibadah bulan Ramadhan tidak hanya yang berhubungan langsung dengan Allah
Ta’ala, tapi juga terdapat amalan yang memberikan efek kebaikan langsung kepada
orang lain, salah satunya adalah sedekah.
Memperbanyak sedekah di bulan
Ramadhan telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebagaimana dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu
‘anhu, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang
paling dermawan. Dan kedermawaan beliau akan bertambah pada bulan Ramadhan
ketika bertemu dengan Jibril. Beliau bertemu dengan Jibril setiap malam
Ramadhan untuk mempelajari Al-Qur’an, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam lebih dermawan dari hembusan angin (yakni sangat mudah mengeluarkan
sedekah).” (HR. Bukhari)
Sedekah
di bulan Ramadhan bisa kita lakukan dengan mengeluarkan sedekah seperti
biasanya, dan kita akan mendapatkan nilai lebih jika sedekah itu dilakukan
dengan memberi makanan berbuka, karena kita mendapatkan pahala sedekah dan
pahala memberi makan orang berbuka puasa.
4.
I’tikaf
I’tikaf
dilakukan dengan menetap di masjid selama waktu i’tikaf, baik itu siang ataupun
malam hari, dan tidak keluar dari masjid kecuali untuk memenuhi kebutuhan yang
darurat, seperti makan dan buang air.
Seorang
yang beri’tikaf menyibukkan dirinya hanya dengan ibadah, berdzikir, membaca Al
Qur’an, memperbanyak shalat, dan amalan-amalan ibadah yang lainnya. Ia
meninggalkan pekerjaan yang melalaikan dan amalan yang sia-sia sehingga waktu
ia beri’tikaf benar-benar menjadi waktu yang ia khususkan untuk mendekat
dirinya kepada Allah Ta’ala.
I’tikah merupakan kebiasaan dan
keteladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan,
sebagaimana yang disebutkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf selama sepuluh hari setiap bulan
Ramadhan, dan beri’tikaf selama dua puluh hari pada tahun beliau wafat”. (HR.
Bukhari)
5. Menghidupkan Malam Lailatul Qadar
Dengan kasih sayang dan rahmat-Nya,
Allah Ta’ala menghadiahkan kita satu malam yang istimewa di bulan Ramadhan,
malam yang barangsiapa menghidupkannya, akan diampuni dosanya yang telah lalu
(HR. Bukhari).
Bahkan
mendapat pahala yang berlipat ganda yang lebih baik dari amalan seribu bulan.
Pahala seperti ini hanya ada pada malam itu.
Allah Ta’ala berfirman tentangnya
(yang artinya), “Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al
Qadar : 3).
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menghidupkan malam laitul qadar dan menganjurkan
umatnya untuk menghidupkannya. Oleh karena itu, mari kita berlomba-lomba untuk
menghidupkan malam laitul qadar dengan memperbanyak amalan-amalan ibadah
padanya.
Malam
itu adalah salah satu dari malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan
Ramadhan. Dan pada malam ke-27, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memberikan isyarat kuat tentangnya, tanpa memastikannya sebagai malam lailatul
qadar.
6.
Umrah di Bulan Ramadhan
Setiap
hati pasti rindu untuk datang ke Masjidil Haram untuk thawaf mengelilingi
Ka’bah, shalat di hadapannya bersama jutaan kaum muslimin lainnya. Ibadah umrah
dapat dilakukan sepanjang tahun. Namun umrah di bulan Ramadhan memiliki nilai
pahala yang lebih tinggi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Umrah di bulan Ramadhan (pahalanya) menyerupai haji” (HR.
Tirmidzi)
Semoga
Allah Ta’ala memudahkan jalan bagi kita untuk melaksanakan umrah di bulan
Ramadhan dan memberi taufik dan inayah-Nya kepada kita agar dapat menghidupkan
bulan Ramadhan dengan amal-amal kebaikan.
Semoga
Bermanfaat amin
No comments:
Post a Comment