Sebenarnya
Dubai memiliki banyak bangunan super raksasa dan megah, salah satu yang cukup
terkenal adalah Burj of Khalifa. Gedung hotel
kebanggaan bangsa Dubai ini memiliki arti adalah Menara
Khalifa. Gedung pencakar langit Burj of
Khalifa adalah bangunan tertinggi di dunia pada abad 20. Gedung
ini memiliki tinggi 828 meter dengan jumlah lantai sebanyak 160 lantai. Jumlah
tersebut adalah jumlah terbanyak di dunia. Tinggi 828 meter bisa disamakan
dengan tujuh kali tinggi monas. Ada banyak perkantoran, apartemen mewah,
restoran dan hotel yang berada di gedung Burj of Khalifa.
Dahulunya, menara ini bernama Burj of Dubai yang kemudian direnovasi oleh Sheik Khalifa bin Zayed Al Nahayan. Disainer Giorgio Armani dipercaya sebagai tim disainnya. Biaya yang dihabiskan dalam pembangunan menara Khalifa ini adalah sekitar 15 trilyun rupiah. Diresmikan pada 4 Januari 2010. Salah satu fitur terhebat dari Burj of Khalifa adalah fitur lift angkutnya. Lift Burj Of Khalifa memiliki lift dengan kecepatan 60 km/jam. Dengan kecepatan itu gedung ini hanya butuh waktu 50 detik saat meluncur dari bawah ke atas.
Pembangunan
Gedung tinggi ini ternyata memiliki fakta unik tentang waktu berbuka puasa. Tingginya
bangunan pencakar langit ini berpengaruh terhadap penghuninya yang beragama
Islam saat berbuka puasa selama Ramadan. Sebenarnya Dubai sendiri memiliki hanya
satu waktu untuk berbuka puasa. Karena waktu berbuka puasa adalah ketika matahari
terbenam. Namun di Burj Khalifa, menara tertinggi di dunia, waktu berbuka
dilakukan 3 kali.
Sehingga umat muslim yang tinggal di lantai tertinggi di Burj Khalifa harus
menunggu waktu berbuka sedikit lebih lama dari yang lainnya (yang tinggal di
lantai di bawah). Sebuah fatwa ulama Dubai telah dikeluarkan mengenai waktu
berbuka untuk para muslim penghuni hotel Burj Khalifa. Bahwa Burj khalifa dengan
memiliki ketinggian lebih dari 828 meter dengan 160 lantai, harus dibagi ke
dalam 3 waktu yang berbeda untuk berbuka puasa.
Hal
ini didasarkan pada matahari yang terbenam yang terlihat oleh penghuni hotel
sesuai posisi penghuni berada, tentu saja untuk penghuni yang tinggal di lantai
atas bahkan lantai paling atas masih dapat melihat matahari tenggelam di
bandingkan penghuni yang tinggal di bawahnya. Tentu saja harus lebih bersabar
untuk melihat matahari tenggelam seutuhnya.
Penghuni
yang tinggal di lantai 80 ke bawah, akan berbuka puasa sama dengan warga Muslim
lainnya-saat adzan magrib berkumandang di TV Dubai atau dari masjid terdekat.
Lain halnya dengan penghuni dari lantai 80 sampai 150, mereka akan berbuka
puasa 2 menit setelah adzan magrib. Hal ini juga berlaku bagi mereka untuk
melakukan shalat Isya. Dan mereka akan 2 menit lebih awal sebelum adzan subuh
berkumandang.
Sedangkan
bagi para penghuninya yang berada di lantai 150 ke atas, mereka harus menunda
waktu berbuka selama 3 menit. Begitu pula untuk melaksanakan shalat Isya,
mereka akan tertunda selama 3 menit setelah adzan. Namun, mereka akan 3 menit
lebih awal dalam menjalankan shalat subuh.
Terima kasih, semoga bermanfaat.
Terima kasih, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment