Saturday, July 27, 2013

Ikan Hias Asli Indonesia

Ikan Arwana Jardini dari Papua

Karakteristik Arwana Papua sedikit berbeda dengan Arwana Asia. Sebagai contoh, jumlah baris sisik Arwana Papua lebih banyak yaitu: sekitar 7-8 baris. Ukuran sisik juga lebih kecil dari Arwana Asia. Corak warna Arwana Papua lebih kusam, dengan pola cincin melingkar seperti bulan sabit di tepi sisik berwarna hijau atau merah. Jika terkena cahaya lampu dari sudut yang tepat, sisik Arwana Papua akan berkilauan sangat indah seperti mutiara. Oleh karena itu, Arwana Papua sering juga disebut sebagai Arwana Mutiara atau Pearl Arowana.

Arwana Papua memiliki 2 varian yaitu: Red Pearl (mutiara merah) dan Green Pearl (mutiara hijau). Arwana Red Pearl mudah dikenali dari adanya beberapa corak seperti garis bercoret berwarna merah muda di sekitar mata dan penutup insangnya. Tepi sisiknya yang berbentuk seperti bulan sabit pun berwarna merah muda. Sedangkan Green Pearl berwarna lebih polos, sisik berbintik kehijauan dengan sirip berwarna abu-abu dan hitam. Beberapa spot putih dapat ditemukan di sirip punggung dan sirip anal.

Arwana Papua dapat  mencapai ukuran panjang 90 cm dengan berat sekitar 20 kg. Arwana ini juga bersifat sangat agresif sehingga tidak dianjurkan untuk digabung dengan jenis arwana lainnya dalam satu akuarium. Arwana Papua banyak ditemukan di Sungai dan danau sekitar Merauke. Arwana ini juga ditemukan di Australia utara dan Queensland.



Ikan Arwana Super Red dari Kalimantan Barat

Super Red berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Merah Super (Chili dan Blood Red).
Namun kondisi mineral, air gambut (black water), dan jumlah yang cukup cadangan makanan telah dikondisikan pengaruh yang baik pada evolusi warna pada ikan yang bersangkutan.
Pengaruh geografis juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih luas, kepala, berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasar yang lebih pekat.

Warna merah penuh terlihat pada sirip ikan muda, pada bibir dan tentakel. Sebelum dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga ikan terlihat berwarna merah.

Merah arwana dikelompokkan dalam empat varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Oranye (Orange Red), dan Gold Merah (Golden Red). Keempat varietas umumnya diberi julukan Super Red atau Merah Kelas Satu (First Grade Red), meskipun pengembangan super red mengacu pada Red Chilli dan Blood Red. Sementara dua terakhir varietas lebih sering dianggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.

Perbedaan antara varietas cabai merah dan darah merah yang dijelaskan dalam tabel berikut:


Arwana Merah Cabai
Arwana Merah Darah
Tampilan Warna
Seperti merah cabai
Seperti merah darah
Bentuk fisik
Bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok
lebih panjang dan lebih ramping
Lebar tubuh
relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal
menyempit secara gradual
Warna mala
Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh b agian atas kepala dan bagian rahang bawahnya
mata lebih putih dan lebih kecil
Bentuk ekor
Seperti intan (diamond)
Seperti kipas
Warna pada usia muda
cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yan g pekat
memiliki kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat
Pertumbuhan
Lebih lambat
Lebih cepat


Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda sehingga dapat dijadikan pedoman dalam membedakan kedua variteas tersebut.

Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan usaha yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.

Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.

Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu.





Ikan Arwana Golden Red dari Sumatera


Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.

RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.

CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).



Ikan Botia dari Sumatera

Botia merupakan ikan hias asli Indonesia yang mempunyai nama daerah Ikan Bajubang, ikan ini hanya bisa dijumpai di dua tempat di Indonesia yakni Sungai Batanghari, Jambi dan Sungai Barito, Kalimantan.

Ikan ini diketahui pertama kali di eksport ke luar negeri pada tahun 1935. Sampai saat ini, botia termasuk ikan favorit dan memiliki banyak penggemar di luar negeri. Di habitat aslinya, botia hidup pada air mengalir di sungai-sungai. Oleh karena itu, untuk pemeliharaan dalam aquarium sering disarankan agar dilengkapi dengan arus buatan.

Botia termasuk ikan yang berumur panjang, ikan ini diduga bisa hidup puluhan tahun. Ikan botia bisa hidup dalam aquarium selama 20 tahun. Panjang ikan ini bisa mencapai 30-40 cm. Tetapi dalam lingkungan aquarium jarang yang dapat mencapai panjang potensialnya tersebut.

Ikan Botia memiliki bentuk tubuh memanjang dan pipih, perut hampir lurus, posisi lengkung sirip punggung lebih depan daripada sirip perut, memiliki empat pasang sungut. Warna dasar tubuh merah jingga kekuning-kuningan, yang dibalut warna hitam di tiga tempat. Satu memotong di kepala persis melintas di mata, di tengah tubuh agak lebar, terakhir di pangkal ekor merambat sampai sirip punggung. Sirip ekor tebal terbagi dengan ujung lancip, warna oranye dengan ujung kemerahan. Sirip anus hitam, dengan tulang sirip kuning, sirip dada berwarna merah darah. Botia memiliki duri di bagian bawah matanya.



Ikan botia yang berasal dari beberapa DAS di Sumatera dan Kalimantan. Penyebaran benih ikan botia di daerah banjiran sepanjang sungai Batang Hari mulai dari terusan sampai ke londerang pada musim penghujan. Penyebaran induk ikan botia mulai dari Muara Tembesi sampai Dusun Teluk Kayu Putih Kabupaten Tebo. Habitat ikan ini banyak ditemukan berkumpul di perairan yang tenang (tidak berarus deras). Ikan botia hidup di dasar perairan (termasuk ikan dasar), yang aktif mencari makan pada malam hari (nocturnal). Suhu untuk pertumbuhan adalah 24-28C, pH: 6-7,5, kesadahan air 5-15 mg/ldan kadar oksigen 3-5 ppm



Ikan Cupang dari Kalimantan

Cupang atau Betta ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang atau betta umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias(betta show), cupang aduan(betta fighter), dan cupang liar(wild betta).

Cupang alam atau wild betta merupakan spesies asli cupang yang dapat ditemukan diperairan alam bebas, umumnya cupang alam ditemukan diperairan pedalaman hutan.

Sekitar beberapa tahun yang lalu tepatnya sekitar 10 – 20 tahun yang lalu cupang alam dengan mudah ditemui ditempat dimana ada genangan air, khususnya dipulau Kalimantan dan sumatera. Seperti selokan, empang dan sawah. Namun kini cupang alam hanya dapat ditemui ditempat-tempat tertentu dan komunitasnya semakin terusik seiring perkembangan jumlah penduduk sehingga membuat tempat tinggal baru dan menggerus habitat alami cupang alam tersebut serta pembangunan industri yang modern juga perluasan perkebunan sawit di beberapa daerah di Kalimantan dan Sumatra membuat habitat cupang alam ini semakin sulit ditemui.

Kini cupang alam merupakan cupang yang sangat diburu oleh peternak dan kolektor cupang. Karena selain keindahan dan keunikannya, masalah harga jangan ditanyakan lagi, harga nya bisa mencapai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah per ekor tergantung tingkat kelangkaannya.

Kalimantan Barat sendiri ada beberapa jenis ikan cupang alam, bahkan dibeberapa tempat sudah sulit menemukan di habitat aslinya, salah satu jenis yang langka yaitu betta dimidiata.

Dimidiata sendiri berasal dari kata latin dengan arti “dibelah dua” mengacu pada ukuran ikan ini dan bentuk ekor yang terbelah dua. Lokasi ditemukannya ikan ini adalah di Kapuas basin, Sungai Seriang, 37 kilometer barat Putussibau.

Seriang adalah anak sungai yang ada disungai kapuas, Kalimantan Barat (Kalbar), dan spesies ini mendiami dan menjadi endemik pada bagian permukaan dari aliran sungai Kapuas termasuk wilayah Danau Sentarum. Biasanya mendiami sungai hutan rawa dan kolam, atau genangan air, beberapa ikan ini pernah ditangkap di aliran kecil sungai dengan kedalaman hanya 50 sentimeter. Lokasi habitatnya biasanya terlindungi dari paparan sinar matahari langsungi, untuk Airnya itu sendiri berwarna sedikit coklat bahkan sangat coklat dikarenakan zat-zat organik yang terlarut dikarenakan proses pembusukan baik dari daun, kayu, ranting dan akar-akar pohon yang mengeluarkan zat tanin. Dengan pH cukup rendah dan substrat untuk habitat ikan cupang alam terdiri dari daun-daun yang mati dan jatuh, cabang dan akar pohon yang terendam.

Pada waktu-waktu tertentu terutama pada saat musim kemarau disaat kondisi air menyusut Wild Betta ini mungkin terpaksa bertahan hidup dalam tumpukan daun yang lembab atau di lubang-lubang di dasar sungai selama beberapa minggu hingga musim kemarau berakhir dan air menggenangi lagi aliran sungai-sungai kecil, kolam, danau, serta rawa-rawa.






Ikan Pelangi (Rainbow Fish) dari Papua

Ikan hias Rainbow adalah ikan hias yang sangat potensial dikembangkan di indonesia. Tak jelas darimana ikan ini berasal. Ada dua jenis ikan rainbow yang terkenal, yaitu ikan Rainbow Papua ( Irian ) dan ikan Raiboe Sulawesi.

Ikan rainbow irian ciri khasnya adalah warna dasarnya keperak-perakan dengan warna metalik gelap. Ikan rainbow sulawesi cirinya adalah warna kuning zaitun dengan warna kunin di bagian bawah.

Namun yang banyak di minati adalah ikan rainbow yang dari Irian. Ikan hias rainbow berkembang biak dengan menempelkan telurnya pada tanaman air. Ikan hias rainbow memerlukan kualitas air yang jernih dengan temperature 23 – 26 derajat celcius.

Selama proses bertelur air harus benar-benar memenuhi standart yang diperlukan dan diperlukan pergantian air seminggu sekali. Makanan ikan rainbow adalah cuk, kutu air, cacing zambut dan lain-lain.

Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang banyak diminati masyarakat karena jenis ikan ini juga dapat merupakan komoditi eksport. Ada 2 jenis rainbow yang cukup terkenal yaitu rainbow Irian (Melano Tacnia maccaulochi dan Rainbow Anlanesi ogilby Telmatherina ladigesi ahl Rainbow Irian warna dasarnya keperak-perakan dengan warna gelap metalik sedangkan rainbow Sulawesi warna dasarnya kuning zaitun, dengan warna bagian bawah kuning jenis ikan ini termasuk ikan bertelur dengan menempelkan telur pada tanaman air.





Ikan Tiger Barb dari Sumatera


Ikan sumatera (Puntius tetrazona) adalah sejenis ikan kecil anggota suku Cyprinidae anak-suku Cyprininae. Nama tersebut adalah nama perdagangannya sebagai ikan hias. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dikenal sebagai sumatra barb atau tiger barb.
Ikan yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai 70mm. Tubuh berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap; pita yang pertama melewati mata dan yang terakhir pada pangkal ekor. Gurat sisi tak sempurna, 22-25 buah dengan hanya 8-9 sisik terdepan yang berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh sekitar setengah kali panjang standar (tanpa ekor).

Sekitar mulutnya, sirip perut dan ekor berwarna kemerahan. Sirip punggung dan sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam pada sirip punggung dibatasi oleh garis merah. Jenis yang diperdagangkan, selain yang berwarna kekuningan, ada pula individu yang kemerahan, kehijauan dan albino. Jenis yang berwarna kehijauan, yang sebetulnya adalah gejala melanisme pada ikan sumatra, dan yang berwarna albino merupakan hasil dari pembiakan selektif dalam penangkaran untuk meningkatkan nilai jual ikan ini. Ikan sumatera secara alami menyebar di Semenanjung Malaya (termasuk di wilayah Thailand), Sumatra dan Kalimantan. Di samping itu, ada pula laporan-laporan temuan dari wilayah lain di Asia Tenggara yang sukar dikonfirmasi, apakah ikan-ikan tersebut memang asli setempat atau ikan lepasan yang telah beradaptasi.

No comments:

Post a Comment

atra aksesoris

atra aksesoris : Belanja online aman dan nyaman dari atra aksesoris - Mengobati Dengan Bahan Alami